EVOLUSI
A.
Teori
Evolusi Yang Terjadi Pada Makhluk Hidup
Ada dua macam evolusi, yaitu evolusi
progressif dan evolusi regressif. Evolusi progressif merupakan proses evolusi
yang menuju kemungkinan dapat bertahan hidup sehingga menghasilkan spesies
baru. Evolusi regressif merupakan evolusi menuju kemungkinan mengalami
kepunahan.
Teori evolusi menurut Jean Baptiste
de Lamarck
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat
berubah baik ciri, sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya.
Jika bagian tubuh dari makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian
tersebut makin lama dapat berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan
tersebut. Sebaliknya bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi
makin lama akan menghilang (rudimenter).
Bagian tubuh yang telah mengalami
perubahan dan sudah sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah
beradaptasi pada lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki
ciri atau karakter yang berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau
karakter atau sifat perolehan. Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada
keturunannya dari generasi ke generasi.
Demikianlah seterusnya sehingga
suatu saat nanti muncul makhluk hidup yang lebih maju daripada moyangnya. Teori
yang dikemukakan Lamarck tersebut dikenal dengan ‘use and disuse’.
Pendapat Lamarck mengenai panjang leher jerapah
Lamarck mengambil contoh mengenai
panjang leher jerapah. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher pendek.
Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga
jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di
pepohonan.
Karena sering mengambil daun-daun
dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama makin
panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan pada
generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles Darwin adalah seorang naturalis
berkebangsaan Inggris. Ia menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya
proses seleksi alam (natural selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah:
proses pemilihan yang dilakukan oleh alam terhadap variasi makhluk hidup di
dalamnya.
Hanya makhluk hidup yang memiliki
variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang tidak
sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan
mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah
Sebagai pembanding dengan teori
Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan dengan teori Darwin sebagai
berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang leher, ada yang berleher
pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi bencana kekeringan,
lingkunganpun berubah dan, berlangsunglah proses seleksi alam.
Jerapah berleher pendek tidak dapat
mencari makan dengan menjangkau daun-daun di pohon sehingga tidak bisa bertahan
hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang tetap dapat memperoleh makanan dari
daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan hidup. Karena mampu bertahan hidup
maka jerapah tersebut mampu berbiak dan mewariskan sifat adaptif yaitu leher
panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya semua jerapah sekarang berleher
panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh
hal-hal berikut:
- Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch. Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
- Pendapat Charles Lyell dalam bukunya “Principles of Geology“ yang menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk hidup.
- Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya “An Essay on the Principle of Population” yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
B. Perubahan Pada Makhluk Hidup Yang Disebabkan
Oleh Adanya Adaptasi dan Seleksi Alam
Kelangsungan
hidup makhluk hidup didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi,
seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi dengan munculnya berbagai jenis
makhluk hidup sangat berkaitan satu sama lain. Dimana adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkunganny, sedangkan munculnya
makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh adaptasi. Adaptasi sangat diperlukan oleh
makhluk hidup untuk mempertahankan dirinya dari kepunahan. Kemampuan adaptasi
sangat berkaitan dengan kelangsungan hidup. Makin besar kemampuan beradaptasi,
makin besar kemungkinan bertahan hidup.
Dengan kemampuan
adaptasi yang besar, suatu jenis makhluk hidup dapat menempati habitat yang
beragam. Dan hal-hal tersebut maka menyebabkan perubahan atau yang biasa
disebut sebagai evolusi. Evolusi itu sendiri dialami oleh seluruh makhluk
hidup.
Ciri-ciri proses evolusi :
§ Evolusi
merupakan perubahan dalam satu populasi bukan hanya dalam satu individu saja.
§ Evolusi
merupakan perubahan yang selektif, dimana ada faktor pengarahnya.
§ Dalam
evolusi harus ada perubahan genetik yang menjadi dasarnya.
I.
Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk
hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup
dengan baik. Dalam karangan ini akan dijelaskan tentang adaptasi yang dilakukan
oleh hewan dan tumbuhan dan perbedaan adaptasi yang dilakukan oleh hewan dengan
adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan terhadap lingkungannya.
II.
Seleksi alam
Yang dimaksud
dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal
hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk
hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.
Contoh seleksi
alam misalnya yang terjadi pada ngengat biston betularia. Ngengat biston
betularia putih sebelum terjadinya revolusi industri jumlahnya lebih banyak
daripada ngengat biston betularia hitam. Namun setelah terjadinya revolusi
industri, jumlah ngengat biston betularia putih lebih sedikit daripada ngengat
biston betularia hitam. Ini terjadi karena ketidakmampuan ngengat biston
betularia putih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Pada saat
sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap
industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak
dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara
di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat
biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan
lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya.
C.
Contoh Makhluk Hidup
yang Mengalami Evolusi Karena Adaptasi Maupun Seleksi Alam
Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami perubahan mulai dari struktur
tubuh, ciri, sifat, maupun karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Semua
evolusi yang dialami oleh makhluk hidup didasari atas adanya adaptasi serta
seleksi alam yang terjadi di lingkungan hidup. Salah satu contoh makhluk hidup
yang berevolusi karena adanya adaptasi dan seleksi alam adalah jerapah.
0 komentar:
Posting Komentar