Cute Tinkerbell Matematika & IAD Minggu ke 6 - Amalia Domas Pertiwi Susetya

Matematika & IAD Minggu ke 6

3.3 Geografi dalam Kehidupan Manusia 

1. Penyebaran Makhluk Hidup 

Mempelajari hubungan permukaan bumi dengan berbagai makhluk hidup yang tinggal di permukaannya. Bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan distribusi organisme di permukaan bumi.
 
    Seperti yang kita ketahui bahwa pembentukkan bioma sangat dipengaruhi oleh factor Biotik dan Abiotik. Faktor Biotik dan Abiotik memiliki keterkaitan yang sangat erat untuk mendukung kehidupan suatu ekosistem dapat berjalan dengan baik. Jika salah satu faktor diubah atau mengalami gangguan, maka hal itu akan berdampak pada ketersediaan sumber daya lainnya dalam suatu sistem.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyebarannya :
 
  1. Biotik
      Merupakan, faktor hidup, atau terkait dengan kehidupan. Yang termasuk biotik yaitu manusia, hewan (fauna), tanaman (flora), jamur, protista dan bakteri.
 
  1. Abiotik
     Merupakan, komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah, tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari. Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, seperti bernapas, tumbuh, berkembang biak, makan dan minum, berekresi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas.
 
2. Membedakan Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim 

    Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.

  1. Iklim Matahari 
        Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. 
  •   Iklim Tropis 
         Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi. Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
  1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
  2. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
  3. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
  •  Iklim Subtropis 
       Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
  1. Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
  2. Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
  3. Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
  • Iklim Sedang 
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
  1. Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
  2. Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
  3. Iklim Dingin (Kutub)
  4. Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
 
    2. Iklim Fisis 
 
         Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).
  • Iklim Laut (Maritim)
         Iklim laut berada di daerah tropis dan sub tropis; dan daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.

Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
  1. Suhu rata-rata tahunan rendah.
  2. Amplitudo suhu harian rendah/kecil.
  3. Banyak awan.
  4. Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut: Amplituda suhu harian dan tahunan kecil.
  1. Banyak awan.
  2. Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik.
  3. Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
 
  •  Iklim Darat (Kontinen)
         Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40 , yaitu sebagai berikut :
  1. Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil.
  2. Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
  1. Amplitudo suhu tahunan besar.
  2. Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah.
  3. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
  •  Iklim Dataran Tinggi
         Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
  1. Amplitudo suhu harian dan tahunan besar.
  2. Udara kering.
  3. Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah.
  4. Jarang turun hujan.
  • Iklim Gunung 
        Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
  1. Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi.
  2. Terdapat di daerah sedang.
  3. Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil.
  4. Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan.
  5. Kadang banyak turun salju.
  • Iklim Musim (Muson)
      Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
  1. Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;
  2. Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim kemarau.
3. Persebaran Hewan di Indonesia:


Alfred Russel membagi persebaran fauna menjadi 3 bagian, yaitu:
  1. Wilayah Asiatis/ Barat/ Tanah sunda : Kijang, kancil, trenggiling, pesut.
  2. Wilayah Tengah/ Kep. Wallacea/ Peralihan : komodo, tarsius, anoa, burung maleo.
  3. Wilayah Australis/ Timur/ Tanah sahul : cendrawasih, walabi, kasuari, opossum.
Garis yang membatasi persebaran fauna di wilayah Asiatis dengan wilayah Tengah disebut garis Wallacea, sedangkan garis yang membatasi persebaran fauna di wilayah Tengah dan wilayah Australis disebut garis Weber.









 



 
 
 




0 komentar:

Posting Komentar