Cute Tinkerbell Kreativitas Kertas Bekas - Amalia Domas Pertiwi Susetya

Kreativitas Kertas Bekas



PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN
 

AMALIA DOMAS P S
10513755
1PA10


 



Kata Pengantar
            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga  penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah dengan baik. Makalah ini berisikan tentang Pemanfaatan Kertas Bekas menjadi Barang Kerajinan. Penulisan makalah ini ditulis untuk  memenuhi tugas Pengembangan Kreativitas dan Keberbakatan. Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan. Meskipun makalah ini telah disusun maksimal namun masih terdapat kekurangan yang perlu disempurnakan. Penulis menerima kritik saran serta petunjuk dari semua pihak untuk penyempurnaan pembuatan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca atau pihak-pihak yang membutuhkan.



                                                                                                                                    Penulis
                                                                                                                                  1 Mei 2014




Daftar Isi
                                                                                                                                                                                                   Hal
HALAMAN SAMPUL……………………………...…………………………………………………….. 1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………... 2
DAFTAR ISI……………………………………….…………………………………...……. 3
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….. 4
A.  Latar Belakang ……………………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………5
C.  Tujuan……………………………………………………………………………………….5
BAB II
PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………….. 7
  1.  Kertas Bekas……………………………………………………………………………7
  2. Pengolahan Kertas Bekas……………………………………………………………...8-11
  3. Keuntungan dan Kerugian Pengolahan Kertas Bekas………………………………........12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………................... 13




BAB I
PENDAHULUAN

 1.1  Latar Belakang
Mengetahui info dan berita mengenai berbagai hal merupakan kebutuhan setiap manusia. Kemudahan akses informasi sekarang ini memudahkan orang untuk mengetahui kabar terkini bahkan hingga ke tempat yang jauh sekalipun. Ada banyak media informasi misalnya televisi, radio, internet, majalah, buku, maupun koran. Koran merupakan salah satu media informasi yang tidak pernah hilang dalam kehidupan manusia. Sampai saat ini koran merupakan salah satu media informasi yang cukup diminati masyarakat. Bahkan tidak sedikit orang yang berlangganan koran untuk mengetahui informasi terbaru. Namun, setelah dibaca, orang sering mengabaikan koran tersebut,bahkan membuangnya. Jika koran itu diabaikan, maka lama-kelamaan akan menumpuk dan mengotori rumah. Biasanya, orang akan menjualnya ke tukang loak. Hal ini memang merupakan sebuah solusi praktis yang cukup baik. Tetapi, koran-koran bekas yang awalnya hanya mengotori rumah itu dapat manusia olah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi. Koran bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, dan hiasan dinding. Bukan hanya Koran sebetulnya, tetapi juga kertas bekas. Kertas bekas saat ini juga dapat didaur ulang.
Kertas daur ulang  saat ini, bukan menjadi produk yang asing lagi. Pasalnya banyak beragam produk kerajianan dan souvenir menggunakan bahan bekas, salah satunya yaitu kertas bekas. Beragam produk kerajinan dan souvenir yang menggunakan kertas daur ulang sebagai bahan baku utamanya banyak ditemukan di berbagai tempat. Seperti yang telah diketahui, Negara Indonesia selain dalam kategori pengguna plastik yang begitu besar, ternyata juga merupakan salah satu yang menggunakan atau mengkonsumsi kertas dalam jumlah yang sangat besar. contoh dalam kehidupan sehari-hari, jika sedang belajar di sekolah, manusia pasti banyak memiliki tulisan-tulisan, catatan ataupun latihan-latihan di buku tulis, yang apabila buku sudah habis pasti diterlantarkan begitu saja atau bahkan mungkin sebagian ada yang dibuang. Jadi, pasti banyak kertas yang terbuang sia-sia. Begitu juga koran-koran atau brosur-brosur, pasti buat yang berlangganan koran atau sering mendapatkan brosur yang sudah tidak terpakai dibiarkan menumpuk begitu saja atau bahkan dibuang sembarangan. Padahal kertas-kertas dari buku-buku bekas atau koran-koran bekas dan brosur-brosur juga dapat dimanfaatkan dengan cara di daur ulang. Daripada dijual ke penjual koran bekas, lebih baik dimanfaatkan agar menjadi barang baru yang memiliki nilai jual tinggi.
Kesenian dari kertas bekas adalah salah satu jenis hasil karya seni oleh individu ataupun kelompok di mana bahan-bahannya terdiri dari barang-barang bekas. Kertas-kertas yang dijadikan karya seni ini adalah bentuk pemanfaatan, penghematan, dan gerakan untuk menjaga lingkungan. Banyak orang yang sering membuang barang-barang bekas ke tempat sampah, padahal sebagian masih dapat dimanfaatkan. Barang-barang ini sebenarnya layak untuk orang 
lain, oleh sebab itu harus jeli memanfaatkan kertas-kertas tersebut. Pemanfaatan kertas bekas perlu dilakukan karena selain untuk menghemat, berarti juga telah turut menjaga lingkungan.
Daur ulang adalah proses tuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.
Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama, atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya bagi lingkungan, seperti merkuri.
Pemanfaatan kertas bekas diharapkan dapat mengurangi sampah yang kerap kali menimbulkan banjir, terutama di kota-kota besar. Bukan hanya kertas bekas yang dapat dimanfaatkan tetapi kertas kardus-kardus bekas juga bias dimanfaatkan, kardus bekas mie, barang elektronik, dan lain-lain jika di belah terdiri dari tiga lapis kertas. Jika dibelah, pada bagian tengahnya bergelombang, kemudian satu lapis berikutnya dibuang. Bagian yang bergelombang dapat dimanfaatkan sebagai pemanis kartu ucapan dan dapat dihias sesuai selera atau sesuai tema ucapan. Selain itu, kertas kardus bergelombang tersebut dapat dijadikan bingkai foto yang unik dan menarik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Mengapa kertas bekas dimanfaatkan untuk dijadikan barang kerajinan?
2. Bagaimana cara mengolah kertas bekas menjadi barang kerajianan?
3.Apa keuntungan dan kerugian adanya pengolahan kertas bekas?

1.4 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penuloisan makalah ini yaitu agar :

  1. Menjelaskan indikator  kertas bekas menjadi barang kerajinan.
  2. Menjabarkan cara mengolah kertas bekas.
  3. Mengetahui keuntungan dan kelebihan adanya pengolahan kertas bekas.
1.5   Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu agar dapat menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca khususnya dalam pengembangan kreativitas dalam pemanfaatan untuk membuat produk kertas bekas.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Kertas Bekas
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Seiring perkembangan jalan ditemukanlah kertas sebagai bahan dasar untuk tulis menulis. Pada mulanya kertas digunakan orang utuk menulis dan mencetak.
Sumber sejarah menyebutkan bahwa kertas pertama kali ditemukan di China pada sekitar 100 AD. Beberapa abad kemudian formula untuk manufaktur kertas tersebar ke Eropa melalui jalur perdagangan dan pelayaran. Dalam bahasa Inggris kertas disebut “paper” diperkirakan berasal dari kata “papyrus” yakni bahan alami (sejenis tumbuhan) yang berasal dari Mesir yang digunakan secara luas pada masa peradaban Greco Roman. Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serta yang berasal dari pulp, pulp adalah hasil pemisahan serat dari bahan berserat (kayu maupun non kayu) melalui berbagai proses pembuatannya (mekanis, semikimia, kimia). Serat yang digunakan adalah serat alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kertas adalah barang, lembaran dibuat dari rumput, jerami, kayu yang bisa ditulis/untuk pembungkus. Sejalan dengan disempurnakannya proses industry kertas yang berkembang berabad-abad, penggunaan kertas terus berkembang pesat dikarenakan potensinya yang istimewa. Kertas dapat dibuat dari beragam serat, seperti serbuk gergaji, serutan kayu, daun kering, bubuk kayu, kulit jagung, dan sebagainya. Saat ini kertas digunakan untuk tujuan dan fungsi yang tak terbatas. Namun kertas yang sudah pernah terpakai atau dengan kata lain adalah kertas bekas, sering tidak difungsikan kembali hanya dibuang dan menjadi sampah, sehingga terkadang menimbulkan keresahan tersendiri bagi para konsumen.
Kertas bekas adalah kertas yang sudah pernah terpakai. Kertas bekas merupakan hal kecil yang sering dilupakan, namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Dalam hal ini sampah plastik dan kertas merupakan masalah utama yang sering ditemui masyarakat, hal tersebut dikarenakan plastik dan kertas merupakan benda yang paling banyak digunakan manusia dan tentunya paling banyak dibuang dan menghasilkan sampah. Saat mendengar kata kertas bekas mungkin hal yang ada di benak manusia hanyalah benda yang tidak berguna. Namun anggapan seperti itu tidak selalu benar, kertas bekas juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bernilai jual dan menguntungkan. Salah satunya kertas daur ulang, kartas daur ulang merupakan produk dari bahan kertas bekas.  Kertas daur ulang, seringkali dianggap sebagai sesuatu yang   mengganggu, namun ternyata kertas daur ulang dapat dijadikan beranekaragam kerajinan tangan. Sebenarnya kertas daur ulang memiliki tekstur yang indah.
Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai. Bahan untuk membuat kertas daur ulang dapat berupa sampah koran, kardus ,dan lain-lain. Untuk membuat kertas daur ulang tidak membutuhkan proses yang rumit dan bahan yang mahal. Biasanya kertas daur ulang seperti ini dijual ke para pengrajin untuk selanjutnya di buat menjadi barang bernilai seni. Dengan demikian maka manusia dapat menaggulangi masalah sampah yang ada di lingkungan sekitar manusia, dan dapat pengrajin memperoleh keuntungan dari hasil pemanfaatan sampah.

2.1   Pengolahan Kertas Bekas
Koran atau kertas bekas bisa menjadi sumber penghasilan jika para konsumen jeli melihatnya. Mungkin selama ini benda tersebut dibuang atau dijual ke tukang barang bekas dengan imbalan yang tidak seberapa. Nah ternyata dari kertas bekas tersebut tersimpan potensi peluang usaha membuat kertas daur ulang. Intinya menambahkan nilai tambah pada benda tersebut agar bernilai ekonomi tinggidan dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. dengan memakai  kertas daur ulang kita juga turut mendukung kampanye “go green” yang saat ini sedang gencar digalakan oleh berbagai kalangan. Apa itu “go green”? Secara harfiah artinya membuat bumi kita lebih “hijau” atau dengan kata lain menjadikan kita lebih perduli terhadap lingkungan di sekitar kita, salah satunya adalah dengan memakai produk daur ulang sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke lingkungan. Pengolahan kertas bekas dapat dijadikan bermacam-macam hasil karya, dan caranyapun bermacam-macam. Membuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Cara membuat kertas daur ulang:
à Cara 1
1.        Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan   kertas daur ulang :
Blender, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas, atau   dapat juga dimodifikasi dengan alat penghancur yang lebih besar.
a)      Bingkai cetakan, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah   satu bingkai dilapisi dengan kain kasa.
b)      Ember kotak, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air,   sekaligus sebagai wadah pencetakan.
c)      Alas cetak, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari   bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak   ini bisa berupa tripleks yang dilapisi kain katun atau juga dapat berupa   matras yang biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
d)     Sponds penghisap, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari   bingkai cetakan ke alas cetak.
e)      Gelas penakar, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas   dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
f)       Alat press, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar   serat-seratnya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang   berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lubang. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk   mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
g)      Ember, wadah bubur kertas
h)      Kompor dan panci, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna   alam
i)        Alu dan limpang, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih   halus.
j)        Sendok kayu, fungsinya untuk mengaduk berbagai campuran.
k)      Pisau dan gunting, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan.
l)        Saringan teh besar
m)    Kain Lap.

2.    Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan   kertas daur ulang :
1)      Kertas bekas.
Setiap jenis kertas dipilah-pilahberdasarkan jenisnya masing-masing, kertas   Koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna warni.
2)      Pewarna alam
a)      Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya akan menghasilkan warna   kuning.
b)      Kulit bawang, jika direbus akan menghasilkan warna coklat.
c)      Pandan suji, jika ditumbuk dan diperas airnya dapat menghasilkan   warna hijau pekat.
d)     Pandan wangi, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan   warna hijau muda, sekaligus aroma wangi.
e)      Kesumba (bixa), jika bijinya direndam dan diremas atau direbus   dapatmenghasilkan warna orange.
f)       Serutan kayu nangka. Jika direbus akan menghasilkan warna kuning.
g)      Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan   warna merah kecoklatan.
h)      Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna   coklat keabu-abuan.
i)        Rumput putrid malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna   lembayung.
j)        Serat pengisi. Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas   sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa   bunga-bungaan ataupun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi,   serat batang pisang.

3)      Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang.
Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal   12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula   dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
Kertas yang telah lemas direndam air /   direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 ; 4 (4 bagian air   untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya   dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
Bubur kertas yang diperoleh dari   pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan   pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas   pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan   demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan-potongan   kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
Selanjutnya bubur kertas siap untuk   diolah, dapat dicetak langsung maupun dilakukan pencampuran warna dan serat.
Masukan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna saja, atau bercampur   dengan serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur   kertas tanpa campuran, kedalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan   antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian   bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi   bingkai cetak yang memakai kain kassa berada dibawah dan bingkai kosong   dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga kedasar ember cetak, dengan   hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar permukaan air.      Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur   kertas akan tercetak dipermukaan bingkai dengan bentuk seperti selembar   kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya   memerciki lembaran kertas yang masih basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam   posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya   kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak   untuk dikeringkan.
            Bingkai cetak dibalik, sehingga kertas   basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah   tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak   atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan pengeringan dengan   menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah   proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup keringda bingkai cetak sudah dapat   diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak   cacat.
Kertas yang telah dipindahkan ke alas   cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaiknya tidak dijemur dibawah   matahari langsung. Dapat juga diselingi dengan pengepresan sewaktu kertas   belum kering, dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk   sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, lakukan   selama kira-kira 10 menit. Jika kertas sudah kering, pengepresan dilakukan   selama 1 jam. Pencampuran Warna
a)      Bubur kertas yang telah siap diolah, dapat dicampurkan dengan bahan pewarna   alam yang telah kita persiapkan sebelumnya. Caranya adalah dengan   mencampurkan langsung dan diaduk hingga merata. Selanjutnya dapat dilakukan   perebusan jika ingin pencampuran warna yang lebih kuat.
b)      Sisa pewarna alam dapat pula dicampurkan ke dalam air diember pencetakan   agar tetap membantu menimbulkan warna yang diinginkan.
c)      Bubur kertas berwarna pun telah siap untuk diolah lebih lanjut, baik untuk   dicetak, maupun dicampur dengan serat pengisi lainnya.
Pencampuran Serat.
d)     Gedebok Pisang, gedebok/batang pisang yang sudah selesai berbuah cincang seperti dadu   dengan panjang sekitar 2 cm, jemur sekitar 2 jam untuk menghilangkan getah.
e)      Kemudian ditumbuk dengan alu & lumping sehingga agak lunak.
f)       Selanjutnya direbus selama 1 jam untuk melunakan seratnya.  Kemudian   tiriskan.
g)      Setelah itu ditumbuk kembali hingga lebih halus. Saring dengan kain untuk   dicuci dengan air, agar tinggal serat yang tersisa.
h)      Serat yang tersisa dapat langsung dicampur dengan bubur kertas, atau jika   dirasa kurang halus, dapat pula dibantu dengan pemblenderan.
i)        Selanjutnya dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam bubur kertas, sambil   diaduk terus menerus hingga rata.
j)        Kulit Bawang direbus kulit bawang yang sudah digunting-gunting kecildengan air hingga   mendidih, sisihkan dan air rebusan jangan dibuang.
k)      Hancurkan kuit bawang yang telah direbus dengan menggunakan blender selama   5 – 10 detik.
l)        Campurkan secara perlahan kulit bawang yang telah dihancurkan kedalam wadah   bubur kertas sambil terus diaduk-aduk hingga merata, jika air rebusan agak   kotor dapat dilakukan penyaringan terlebih dahulu.
m)    Pandan Wangi
n)      Rebus potongan pandan wangi (2 cm) selama kira-kira 1 jam, tiriskan.
  • o)      Campurkan air rebusan dengan bubur kertas secepatnya, aduk-aduk hingga rata.

2.1  Keuntungan dan Kerugian Pengolahan Kertas Bekas
v  Keuntungan
Dengan adanya pengolahan kertas-kertas bekas memiliki keuntungan-keuntungan. Adapun keuntungan yang diperoleh adalah:
  1. Suatu upaya pemanfaatan kembali sampah kertas untuk mengurangi timbulan dan penumpukan sampah.
  2. Mencegah terjadinya penimbunan sampah kertas yang ada dilingkungan sekitar.
  3. Mencegah terjadinya bencana alam.
  4. Menimbulkan kreatifitas dalam memanfaatkan  kertas bekas.
  5. Mengurangi pengangguran.
  6. Melatih kreatifitas masyarakat untuk berkarya.
  7. Sumber tamabahan penghasilan masyarakat
v  Kerugian
Dalam melakukan suatu usaha, kita perlu memperhitungkan resiko kerugian agar kita mampu meminimisasi kerugian untuk kemajuan usaha yang akan kita kelola. Seperti halnya dengan pembuatan jam dari bahan kertas daur ulang. Adapun resiko kerugian yang dapat terjadi adalah :
  1. Peralatan yang ada dirumah rusak sehingga memerlukan modal untuk pembelian peralatan baru agar usaha ini tetap berjalan.
  2. Barang yang dijual kurang diminati pasaran karena banyak jam yang dijual dengan bahan yang bukan terbuat dari kertas daur ulang.
  3. Kurangnya antusias masyarakat untuk berkreasi menggunakan bahan baku kertas bekas.
  4. Masyarakat kurang minat terhadap produk hasil kertas daur ulang. 



 BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1   Kesimpulan
Kertas bekas adalah kertas yang sudah pernah terpakai. Kertas bekas merupakan hal kecil yang sering dilupakan, namun dapat menjadi masalah yang sangat besar apabila tidak ditangani secara serius. Sampah kertas bekas yang awalnya hanya mengotori rumah, dapat diolah menjadi barang-barang yang memiliki fungsi sehingga bisa dipakai serta mempunyai nilai seni dan nilai ekonomis yang tinggi. Kertas-kertas bekas tersebut dapat diolah menjadi berbagai macam produk kerajinan seperti kap lampu, vas bunga, tempat tisu, tempat majalah, keranjang buah, tempat pensil, baki, keranjang sampah, dompet, wadah perhiasan, wadah telepon genggam, tempat pakaian kotor, asbak, hiasan dinding, dan lain-lain. Kini manusia dapat menemukan solusi yang menjajikan tentang sampah kertas bekas. Jika Masyarakat dapat memanfaatkan, mengembangkan, mengaplikasikan, mengolah, dan mengelola dengan baik maka masalah sampah kertas-kertas bekas dapat teratasi.
3.2   Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar manusia dapat lebih mengetahui manfaat dari sampah kertas yang berguna bagi masyarakat. Sehingga kita dapat mengembangkan karya atau seni yang ada dalam diri tiap individu.









 
 
 


















 



0 komentar:

Posting Komentar