Cute Tinkerbell Manfaat bgt loh^^ - Amalia Domas Pertiwi Susetya

Manfaat bgt loh^^

Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar

 

BAB I
1.     Pendahuluan

1.1   Pengertian dan ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) merupakan salah satu komponen dari sejumlah Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dan menjadi mata kuliah wajib di fakultas non-eksakta. Tujuan MKDU bertujuan mendidik para mahasiswa agar menjadi warga negara sarjana yang mempunyai kualifikasi, sebagai berikut: berjiwa Pancasila, sehingga segala keputusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai pancasila, memiliki integritas kepribadian, memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral dalam sikap terhadap permasalahan kehidupan.

1.2  Perkembangan Alam Pikiran Manusia
Umumnya diakatakan bahwa manusia berbeda dengan binatang karena akal budinya yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumberpada jiwa.
a) Manusia dapat berpikir, sehingga merupakan makhluk yang cerdas atau  bijaksana (Homo sapiens)
b)  Manusia dapat membuat alat-alat dan memepergunakannya, sehingga disebut manuasia kerja ( Homo fabber)
c)   Manusia dapat berbicara (Homo languens)sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan  melalui bahasa kepada manusia lain
d)  Manusia dapat hidup bermasyarakat (Homo socius)
e)  Manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi
(Homo aeconomicus)

f) Manusia menyadari adanya kekuatan gaiib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga menjadi manusia berkepercayaan atau beragama (Homo religieus).
Dengan akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu tidak pernah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya (know what), bagaimana sesuatu terjadi (knowo how), dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peristiwa yang mendorong manusia duntuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam , baik alam besar (makrokosomos) maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkana masalah yang dihadapi, sehingga akhirnya mausia dapat menyimpulkan pengetauan.
1.3.1 


Mitos, Penalaran dan cara memperoleh pengetahuan
Mitos atau mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Jadi, mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang dalam. Mitos juga mengisahkan  petualangan para dewa, kisah percintaan, kisah perang, dan sebagainya.
Salah satu contoh mitos yang ada di indonesia seperti;
-          Anak gadis dilarang keras makan di depan pintu, katanya bisa batal dilamar orang alias balik kucing.
atau contoh mitos yang mengisahkan petualangan para dewa, kisah percintaan, dan sebagainya yang sudah disebutkan diatas, seperti:
-          Cerita terjadinya Mado-Mado atau Marga di Nias (Sumatra Utara)
-          Cerita barong di Bali.
-          Cerita Dewi Nawangwulan 
1.3.2 Penalaran
Pengetahuan diperoleh dari penalaran. Penalaran ada dua macam yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penalaran deduktif menggunakan pola pikir silogisme. Sedangkan penalaran induktif adalah penalaran yang mempunyai cara berpikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat khusus untuk menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum. Penalaran induktif ini, terkait dengan pengetahuan yang bersifat empiris.



1.3.3 Cara Manusia Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan menggunakan dua metode, yaitu metode non- ilmiah dan metode ilmiah. Metode ilmiah didasarkan pada prasangka, intuisi, dan trial and error. Prasangka didasarkan pada anggapan benar, dan kesimpulannya berdasarkan perasaan. Intuisi didasarkan pada pendapat dari pengetahuan terdahulu, melalui suatu proses yang tidak disadari, tidak analitits, dan tidak berdasarkan pola pikir tertentu. Sedangkan trial and error adalah proses mencoba-coba lalu salah, coba lagi, secara berulang-ulang sampai didapat kebenaran. Metode non-ilmiah ini, menghasilkan suatu pengetahuan non-ilmiah.

Lawan dari pengetahuan non-ilmiah adalah pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah adalah hasil dari metode ilmiah. Pengetahuan ilmiah memiliki syarat-syarat tertentu, yaitu objektif, metodik, sistematik, dan universal. Objektif adalah sesuai dengan objeknya, dapat dibuktikan dengan hasil-hasil dari pengindraan, dan datanya yang bersifat empiris. Metodik maksudnya dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu secara teratur dan terkontrol. Sistematik yaitu tersusun dalam suatu rangkaian system yang saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Sedangkan universal artinya berlaku secara umum yaitu dengan eksperimentasi yang sama maka akan diperoleh hasil yang sama pula (konsisten). 




 BAB II
2.1 Metode Yang Ilmiah dan Tidak Ilmiah

Perbedaan cara memperoleh pengetahuan yang ilmiah dan tidak ilmiah

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari Notoatmodjo yaitu:

v    Cara ilmiah

Cara ilmiah atau cara moderen ini disebut dengan penelitaian ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian. Cara ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bocon (1561-1626), kemudian dikembangkan oleh Debold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dikenal dengan penelitian ilmiah.



v  Cara non ilmiah

Ada beberapa cara dalam meperoleh pengetahuan non ilmiah, antara lain:

a.       Cara coba-coba salah (trial and erorr)

b.      Cara kebetulan

c.       Cara kekuasaan atau otoritas

d.      Berdasarkan pengalaman pribadi

e.       Cara akal sehat (common sense)

f.       Melalui wahyu

g.      Secara intitutif

h.      Melalui jalan pikir

i.        Induksi

j.        Deduksi



2.2   Langkah-langkah operasional metode ilmiah

1)      Perumusan Masalah

yang dimaksud dengan masalah disini adalah merupakan pertanyaan apa,mengapa,ataupun bagaimana tentang objek yang diteliti

2)      Penyusunan Hipotesis

yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu perny ataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, hipotesis merupakan dugaan yang tentu saja didukung oleh pengetahuan yang ada. Hipotesis juga dapat dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya  dalam suatu observasi atau eksperimentasi.

3)      Pengujian Hipotesis

yaitu berbagai usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak. Fakta-fakta ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mata atau melalui teleskop atau dapat juga melalui uji coba atau eksperimentasi.

4)      Penarikan Kesimpulan

penarikan kesimpulan ini didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta-fakta yang terkumpul itu mendukung pernyataan hipotesis. Bila fakta-fakta pernyataan hipotesis. Hipotesis yang diterima merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya telah diuji secara ilmiah, dan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan.



2.3    Keunggulan dan Keterbatasan Serta Perkembangan Metode Ilmiah Dalam Ilmu Pengetahuan



Keunggulan metode ilmiah yaitu:

1.      Mencintai kebenaran yang objektif serta bersifat adil

2.      Keberanian ilmu yang absolute sehingga dapat dicari terus-menerus

3.      Mengurangi kepercayaan terhadap tahayul, astrologi, maupun peruntungan



                                    Sedangkan keterbatasan metode ilmiah antara lain:

1.      ketidaksanggupannya menjangkau untuk menguji adanya Tuhan

2.      membuat kesimpulan yang berkenaan dengan baik buruk atau sistem nilai

3.      tidak dapat menjangkau tentang seni dan keindahan






BAB III

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan tentang ilmu pengetahuan di atas, maka sebenarnya sudah sangat jelas bagaimana tujuan dan manfaat ilmu alamiah dasar bagi psikologi. Karena ilmu alamiah dasar menunjang kecakapan mahasiswa psikologi. Sudah dijelaskan bahwa Ilmu Alamiah Dasar ditujukan untuk mahasiswa-mahasiswa yang belajar di bidang sosial budaya, agar mahasiswa memiliki pandangan yang lebih luas dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), mampu mendekati persoalan tentang pengetahuan alam dengan penalaran yang lebih bersifat komprehensif, memperoleh dan memahami pengetahuan yang ada dan termasuk ke dalam bidang Pengetahuan Alam dan Teknologi. Mengingat bahwa psikologi adalah ilmu sosial, maka mahasiswa-mahasiswa psikologi penting untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar agar manfaat-manfaat yang dihasilkan dapat menunjang kecakapan mahasiswa-mahasiswa psikologi ketika menuju jenjang yang lebih tinggi, contohnya dalam menulis skripsi, meneruskan perkuliahan ke jenjang magister, ataupun nanti ketika sudah menjadi seorang psikolog.

Selain itu, pendidikan ini membangun dua logika, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif adalah logika yang digunakan untuk menemukan sesuatu. Sedangkan logika deduktif adalah logika dari yang ditemukan. Mempelajari Ilmu Alamiah Dasar diharapkan mahasiswa psikologi dapat membangun logika berpikirnya kelak. Sehingga ketika menyelesaikan masalah (problem solving) tidak hanya berdasarkan teori ataupun prasangka semata, namun juga dibantu dengan logika sehingga semakin mempermudah.

Tidak dipungkiri pula bahwa dalam psikolog juga dibutuhkan penalaran untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari suatu permasalahan. Oleh karena itu, dengan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, diharapkan mahasiswa psikologi dapat melakukan penalaran dengan baik. Baik itu penalaran induktif maupun penalaran deduktif, sehingga bisa menunjang karir dan kecakapannya.

Selain itu, ketika seorang psikolog ingin menyimpulkan atau menemukan sebuah teori baru, maka ia dapat menggunakan manfaat mempelajari ilmu alamiah dasar yaitu dengan menggunakan metode ilmiah ataupun non ilmiah yang juga dibutuhkan penalaran, logika, dan langkah-langkah yang didapat dari Ilmu Alamiah Dasar.  Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa psikologi untuk mempelajari Ilmu Alamiah Dasar, supaya dapat memenuhi criteria sebagai psikolog yang baik nantinya, dapat semakin menunjang kecakapannya baik dalam menangani masalah (problem solving), dalam menemuka suatu pengetahuan, ataupun dalam berpikir, berlogika, dan bernalar yang baik.












0 komentar:

Posting Komentar