Pada artikel sebelumnya saya sudah membahas Artifical Intelligence yaitu berisi definisi,
sejarah, dan hubungannya dengan kognisi manusia. Selanjutnya pada artikel ini
saya akan menjelaskan apa itu Expert
System?
Expert system atau
sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang
dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat
menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebuah
sistem pakar memiliki 2 komponen utama yaitu basis pengetahuan dan mesin
inferensi. Basis pengetahuan merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam
memori komputer, di mana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar. Ada
banyak cara untuk merepresentasikan pengetahuan diantaranya adalah logika,
jaringan semantik, object-atribut-value (OAV),
bingkai (frame), dan kaidah produksi
(production rule). Mesin inferensi
merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user
untuk memasukkan fakta sehingga diperleh suatu kesimpulan. Apa yang dilakukan
oleh mesin inferensi ini didasarkan pada pengetahuan yang ada dalam basis
pengetahuan (Kusrini, 2008).
Persamaan dan Perbedaan antar Sistem Pakar dengan Kecerdasan Buatan
- Persamaannya adalah : sama-sama untuk
mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan masalah, dan
- Perbedaannya adalah : sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI mengacu pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai yang maksimal. Sistem Pakar juga merupakan bagian dari Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dimana letak persamaannya adalah sama-sama untuk mencapai hasil yang maksimal dalam memecahkan masalah, dan perbedaannya adalah sistem pakar mengacu pada si pembuatnya atau seseorang yang ahli dalam suatu bidangnya atau mengacu pada si perancang itu sendiri sebagai objek dalam menyiapkan suatu sistem guna mendapatkan hasil yang maksimal, sedangkan AI mengacu pada jalur atau langkah yang berorientasi pada hardware guna mencapai yang maksimal.Dapat disimpulkan Sistem Pakar merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem pakar yang menggunakan AI, ada beberapa yang lain diantarnya games, logika Fuzzy, jaringan saraf tiruan, dan robotika.
Dapat disimpulkan Sistem Pakar
merupakan bagian dari AI, dimana selain sistem pakar yang menggunakan AI, ada
beberapa yang lain diantarnya games, logika Fuzzy, jaringan saraf tiruan, dan
robotika.
Komponen
Utama Sistem Pakar
a. User Interface (antarmuka
pemakai)
Memungkinkan
pemakai untuk berinteraksi dengan sistem pakar. User interface digunakan
manajer untuk mengberikan instruksi dan informasi ke dalam sistem pakar dan
menerima informasi dari sistem pakar.
·
Input Sistem
: untuk mempermudah dialog dua arah antara sistem dan pemakai dengan
menampilkan teknik tanya jawab dan pengisian formulir, kemudian muncul bahasa
perintah dan menu elektronik dan sistem manajemen database.
·
Output Sistem
: untuk menyarankan pemecahan masalah.
b. Knowledge
Base (basis pengetahuan)
Berisi
pengetahuan-pengetahuan (gabungan) dalam memahami, merumuskan, dan menyelesaikan
masalah. Knowledge Base adalah bagian dari sistem pakar yang
berisi domain pengetahuan yang terdiri dari fakta yang menggambarkan area
problem dan juga teknik penyajian yang menggunakan fakta sesuai logika. Domain
pengetahuan seorang pakar pada dasarnya adalah spesifik terhadap domain
masalah.
c. Inference
Engine (mesin inferensi)
Bertugas
menganalisis pengetahuan, memberikan kemampuan penalaran dan menarik kesimpulan
berdasarkan knowledge base.
d. Development Engine
Komponen
yang digunakan untuk mengolah sistem pakar, terdiri dari bahasa pemrograman.
Langkah-langkah
perancangan Sistem Pakar
1.
Menentukan batasan-batasan atau bidang
konsentrasi dari sebuah sistem pakar yang akan dirancang.
2.
Memilih jenis keputusan yang diambil.
3.
Membuat pohon keputusan (decision tree).
4.
Menuliskan IF-THEN rules.
5.
Merancang antarmuka pengguna (user
interface).
Contoh
Aplikasi Sistem Pakar :
ELIZA, PARRY, dan NETTALK merupakan chatterbot. Chatterbot adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk
menstimulasikan percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia baik
secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan
sebagai kecerdasan buatan (atau artificial
intelligence). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ELIZA, PARRY, dan NETTALK
merupakan bagian dari artificial
intelligence atau kecerdasan buatan.
1. ELIZA
ELIZA ditulis di MIT oleh Joseph
Weizenbaum antara tahun 1964 dan 1966. ELIZA merupakan simulasi dari psikoterapi
Rogerian, dan dibuat seolah-olah percakapan antara psikolog dan pasiennya dan
dalam hal ini ELIZA berperan sebagai terapis. ELIZA merupakan chatbotter pertama. Chatbotter merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk
menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio
maupun teks.
2. PARRY
PARRY ditulis tahun 1972 oleh psikiater
Kenneth Colby. PARRY mensimulasi dari schizophrenia
paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang
konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). PARRY juga menggunakan
strategi percakapan dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.
3. NETTALK
NETTALK adalah jaringan saraf
tiruan. Ini adalah hasil dari penelitian yang dilakukan dipertengahan 1980-an
oleh Terrence Sejnowski dan Charles Rosenberg. Maksud dibalik NETTALK adalah
untuk membangun model sederhana yang mungkin menjelaskan kompleksitas
pembelajaran tingkat manusia dalam tugas-tugas kognitif, dan pelaksanaannya
sebagai model koneksionis yang juga bisa belajar untuk melakukan tugas yang
sebanding.
Sumber :
H. A.
Simon. (1987). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi Yogyakarta :
Yogyakarta.
Kusrini. (2008). Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Umar, H. (2000). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
McLeod, R., dan Schell, G. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
Solso, Robert L, dkk.
(2009). Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
*Pictures are from
Google
terimakasih sudah berbagi yah kak
BalasHapuskomunitas bmw jakarta